Manusia: hey, nyamuk, kenapa kamu tidak cari saja minuman lain ? Lihat akibat dari ulahmu ! Malaria, demam berdarah, ....
Nyamuk: Tunggu dulu ! Bukan salah kami. Salah siapa yang tidak menguras bak mandi berminggu-minggu, buang sampah sembarangan, membiarkan air sungai tersumbat ? Kalian, wahai anak Adam !
Manusia: Coba saja kalau Tuhan tidak menciptakan kalian. Kami tidak akan terganggu. Tidak ada penyakit demam berdarah & malaria. Tidak perlu membuat pabrik obat nyamuk. Tidak perlu ada darah yang keluar dengan sia-sia !
Nyamuk: Wahai manusia. Tidak kah kau berpikir ? Sesungguhnya Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan tidak sia-sia. Kalau kami tidak ada, apa kalian tetap ingin biarkan air menggenang berminggu-minggu ? Sampah berserakan ? Menjadi manusia jorok ? Sesungguhnya keberadaan kami di sini hanyalah sebagai peringatan bagi kalian.
Manusia: Peringatan ? Mana mungkin kalian bisa memperingatkan kami sebagai makhluk dengan derajat tertinggi dari semua makhluk ? Kalian hanya hewan yang tidak punya akal !
Nyamuk: Jangan sombong lah ! Tidakkah kau tanda-tanda-Nya yang tersebar di alam ? Tidak masalah jika kalian membunuh kami. Toh itu juga usaha untuk mencegah penyakit. Dengan adanya kami, kalian seharusnya menjaga kebersihan. Bukankah itu yang diajarkan agamamu ?
Tiba-tiba makhluk penghisap darah itu terbang keluar karena lelah berdebat dengan manusia. Dia tidak rela tubuhnya mengkonsumsi darah makhluk sombong itu. Daripada dia mati sia-sia karena dibunuh manusia, lebih baik segera pergi saja. Sambil pergi, dia berdzikir pada Tuhan semesta alam dan berdo’a agar manusia itu menjadi hamba-Nya yang taat.
0 komentar:
Posting Komentar