Sabtu, 29 Mei 2010

Pindah ke Bangunan Baru

Fiuhhh.. tanganku kemeng. Hari ini melelahkan. Di tempat kerja, aku & partner kerjaku melakukan banyak hal dalam rangka perpindahan toko, dari bangunan berkerangka besi dan bertembok polikarbonat ke bangunan permanen ^^ Yay,, tentu saja di sana lebih nyaman, tapi kami bersakit-sakit dahulu.

Pertama, membersihkan lantai kamar mandi. Memang, blum benar-benar digunakan umum, tapi lantai kamar mandi kotor karena debu. Lalu, membersihkan lantai toko & kaca. Setelah itu, memindahkan rak-rak, etalase, kulkas, lemari... berat-berat tuh. Sebenernya, bukan kami yang mengangkat. Wow, keren banget kalau kami bisa. Itu berat, padahal kami para wanita. Tukang-tukan yang mengangkat itu. Kami mengeluarkan isi-isinya dan lalu memindahkan. Kulkas juga diservis & lampu dipasang, bahkan AC sudah bisa digunakan !

Alhamdulillah, akhirnya kami bisa menempatkan bangunan baru. Memang blum sepenuhnya selesai sih, masih ada barang-barang yang belum ditempatkan pada tempatnya. Sudah males kalau sore-sore membereskan barang, besok saja.

Pas sekali, hari ini tidak seorang pun beli, kecuali keluargaku. Mudah-mudahan besok-besok bisa laku Ya Allah.. Mudah-mudahan toko Arina Brownies Jalan Kliurang Km.7 bisa lebih majuuu.. Amiin.

Jumat, 14 Mei 2010

Penampilanku Dicurigai

Sekedar sharing pengalamanku...

Aku sampai emosi ketika kejadian itu... Bener-bener ! Ga nyaman rasanya.
Tepatnya tanggal 13 Juni lalu, aku, Bapak, Ibu, & Eyangku nonton Robin Hood di Empire. Saat itu, aku memakai rok, baju lengan panjang, & kerudung Paris. Aku menikmati film itu (ga seluruhnya karena ada adegan yang seharusnya ga kutonton), tapi aku ga menikmati keramahan si penjaga pintu keluar theater.

Ini dari sudut pandangku. Aku merasa dia melihatku. Awalnya, ga jelas itu benar atau nggak. Aku balik lihat mas itu. Ternyata,,, tatapannya ga enak ! Aku merasa dicurigai. Memang jarang wanita yang berbusana seperti aku saat itu, atau mungkin malah hanya aku. Aku sadar, penampilanku adalah pencerminan "akhwat" : rok panjang, baju longgar,, kerudung besar (tapi kerudungku ga besar-besar amat menurutku).

Sebelum kejadian itu, aku juga pernah dilihat dengan tatapan curiga di sebuah hotel di Jakarta. Seingetku, itu setelah sarapan di restoran. Aku pakai pakaian serupa. Aku mikir. Itu hotel memang bagus, tapi orang-orangnya kurang ramah, malah ada yang mencerminkan sikap bukan sebagai petugas hotel yang ramah, seperti yang aku ceritakan tadi.

Yaa, aku kecewa dengan sikap beberapa orang Indonesia seperti itu. Aneh juga. Ini kan negara dengan populasi Islam terbesar. Tentu saja, banyak orang yang berkerudung, tapi kok masih ada orang yang seperti itu ! Ga ada yang sempurna. Ga ada yang menjamin, sekalipun di negara Islam sendiri dengan hukum Islam, orang-orangnya pasti benar-benar Islam. Alhamdulillah, itu hanya beberapa orang (amiin). Di jalan, mall, tempat-tempat umum yang lainnya, aku belum pernah merasa diperlakukan dengan hal yang serupa. Menurutku, itu karena lebih banyak akhwat-akhwat yang berkeliaran di tempat yang lebih terbuka.

Memang aku kecewa + jengkel dengan sikap mereka, tapi aku nggak kecewa dengan prinsip yang aku pegang. Aku nggak kapok berpakaian seperti itu. Masa hanya karena perlakuan nggak enak, apalagi caru satu dua, aku berubah. Nggak lah !

Kalau menurut pembaca, bagaimana ? Kasih komentar yaa,, makasih sebelumnya !

Rabu, 05 Mei 2010

Perempuan Cantik dapat Merusak Kesehatan Pria

Posting kali ini membahas tentang Pengaruh Kecantikan Perempuan dengan Kesehatan laki-laki. Lho, ada pengaruhnya ? Ternyata, ada ! Aku juga baru tahu setelah baca artikel ini.

Perempuan Cantik Merusak Kesehatan Anda

VALENCIA, KOMPAS.com - Bertemu perempuan cantik dapat berakibat buruk bagi kesehatan Anda, demikian hasil penelitian sejumlah ilmuwan.

Sebuah penelitian dari University of Valencia, sebuah universitas tertua dan terbesar di Spanyol, menyebutkan, berada lima menit hanya berdua dengan seorang perempuan cantik dapat meningkatkan level cortisol, hormon stres tubuh, pria. Efek ini meningkat pada pria yang percaya bahwa perempuan tersebut "di luar jangkauan mereka'.

Cortisol diproduksi tubuh yang mengalami stres fisik atau psikologis dan telah dikaitkan dengan penyakit jantung.

Telegraph, Senin (3/5) melaporkan, para peneliti telah menguji 84 mahasiswa pria dengan meminta mereka duduk di sebuah ruangan dan memecahkan teka-teki Sudoku. Dua orang asing, satu laki-laki dan satu perempuan, juga ada di dalam ruangan tersebut.

Ketika perempuan asing itu meninggalkan ruangan dan dua orang pria itu tetap duduk di sana, tingkat stres kedua relawan pria itu tidak muncul. Namun, ketika seorang relawan pria tinggal sendirian dengan si perempuan asing yang cantik, tingkat cortisol-nya meningkat.

Para peneliti menyimpulkan, "Dalam penelitian ini, kami menilai bahwa bagi sebagian besar pria, kehadiran seorang perempuan cantik dapat menyebabkan persepsi bahwa ada kesempatan untuk pacaran. Sementara sejumlah pria mungkin menghindari perempuan yang atraktif karena berpikir, mereka 'tidak mungkin dapat memacari perempuan tersebut', mayoritas akan merespon dengan kecemasan dan sebuah respons hormonal yang terjadi berbarengan."

"Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat cortisol pria meningkat setelah terjadi kontak sosial singkat selama lima menit dengan seorang wanita muda yang menarik."

Cortisol dapat memiliki efek positif dalam dosis kecil, yaitu meningkatkan kewaspadaan dan kesejahteraan. Namun, peningkatan kadar cortisol kronis dapat memperburuk kondisi kesehatan, seperti memicu penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan impotensi.

\

Sumber : http://id.news.yahoo.com/kmps/20100504/twl-perempuan-cantik-merusak-kesehatan-a-70701a2.html

Aku jadi mengerti. Aku berpikir, mungkin inilah salah satu alasan mengapa dalam Islam melarang pacaran hanya benar-benar berduaan di suatu ruang di mana orang-orang tak bisa melihat, selain karena pihak ke-3nya adalah setan. Memang, mungkin kadar cortisol yang dihasilkan tiap Pria berbeda. Namun, lebih baik untuk mengantisipasi lah.

Ada satu hal yang belum kupahami. Bagaimana dengan perempuan cantik itu adalah istrinya, atau saudara kandungnya ? Apa hal ini masih berkaitan dengan artikel ? Mudah-mudahan ada penelitian lebih spesifik yang bisa menjawab pertanyaanku ini.