Aku hanya bingung, ketika melihat banyak pemuda pemudi saling memadu kasih secara terang-terangan dan berlebihan. Padahal ga ada yang menjamin mereka saling mencintai selamanya. Kalau dah putus, ada yang nangis, mau balik lagi, atau cari yang lain. Emang ga bisa sabar buat mencintai dalam diam untuk sementara?
Aku bingung ketika ada wanita yang dengan senang hati mengumbar auratnya, sementara banyak kasus pelecehan yang rawan bagi semua wanita.
Bingung mendengar orang berkata kotor, padahal berkata kotor itu ga menyelesaikan masalah, bahkan bisa membawa masalah. Emang kalau dah misuh, bakal puas ? Serius, kasian anak-anak dari para misuhers. Mereka bakal mencetak generasi pengumpat !
Bingung saja, ketika ada orang yang berprasangka terhadap sesuatu, tapi ternyata prasangka itu jauh dari kenyataan. Sangat-sangat jauh. Disuruh klarifikasi, males. Asumsi terus tanpa data berupa fakta yang memadai.
Bingung, ketika melihat ada orang menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang sebenernya ga perlu. Kalau bosen sama benda itu, cari lagi yang lain. Kalau ada yang baru, terobsesi untuk beli.
Bingung kali... Melihat status-status ga bermutu yang berisi kegalauan ga bermakna atau ambigu. Kalau dah pasang status galau, trus mau apa ? cari jumlah like sebanyak-banyaknya ?
Bingung, ada orang yang mempermainkan agama. Pindah agama cuma gara-gara cinta. Kalau cintanya ganti, agamanya juga ganti. Trus, agama bagi orang seperti itu berfungsi buat apa ?
Lagi-lagi bingung... Banyak orang merokok di tempat umum. Dah ganggu orang di sekitar, termasuk aku yang asmatik, ganggu diri sendiri juga. Padahal resiko penyakit dari merokok tuh ga kecil.
Bingung ketika ada mahasiswa/i yang seneng banget titip absen & bolos. Padahal uang masuk kuliah tuh mahal cuy dan banyak yang ga bisa kuliah gara-gara biaya mahal. Kalau titip absen, bisa ikut ujian. Emang bisa ya ? ga ikut belajar di kelas, bakal bisa jawab soal-soal ujian ? Atau nyontek ? Kalau nyontek, bisa lulus. He ? Ada ya, universitas yang mau meluluskan orang seperti itu ? mboh lah...
Masih ada bingung-bingung yang lain, tapi ga mungkin aku tulis satu per satu di sini.
Aku makin bingung ketika ada yang bilang, "kenapa yang begituan harus dibingungkan"
Lebih bingung lagi kalau diri kita melakukan apa yang kita bingungkan.
Aku memang seorang pembingung sekaligus pemikir. Ga berharap bingung itu hilang. Jangan sampai bingung itu hilang.
Tetaplah bersyukur, bagi kalian yang masih bisa bingung dan berusaha memecahkan kebingunan itu.
Bersyukur lagi ketika ada orang yang berbaik hati menjawab kebingungan-kebingunganku, sehingga aku paham.
Minggu, 30 September 2012
Bingung
Diposting oleh RIZKA di 01.00
Label: my experience, social
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar