Senin, 08 Juni 2009

Cerobohnya aku

Para pembaca, cerita ini bisa kalian jadikan pengalaman : hindarilah kecerobohan.
Bukan maksudku membuka aib, ini hanya berbagi pengalaman & silahkan kalau mau ketawa :D

Seperti biasa, aku naek motor untuk berangkat ke skul & pulangnya. Kebetulan, aku punya rencana setelah pulsek* untuk pergi ke sebuah supermarket. Aku jalani rencana itu sebelum aku bener-bener pulang. Aku menyebrangi jalan yang ramai, lalu masuk ke supermarket itu.
Sudah menjadi peraturan bagi pengunjung supermarket yang membawa motor untuk berhenti sebentar, petugas mencatat nomer plat motor di karcis, lalu karcis itu diberikan ke pengunjung. Tentu saja, aku melakukan hal itu. Dengan polos, aku bertanya,"Bayarnya boleh nanti ?" Aku pikir, ga praktis kalau harus mengeluarkan dompet di situ. Petugas itu menjawab,"Boleh."
Aku memarkir motorku. Wuihh panasnya hari itu. Lalu aku menuju ke pintu masuk supermarket. Aku ingin mengambil dompetku karena tas besar harus dititipkan. Ternyata, aku salah mengambil langkah, sudah PD memarkirkan motor di parkiran, sudah PD tanya 'bayarnya boleh nanti ?' ke petugas parkir. MasyaAllah,,, aku ga bawa dompet ! Baru sadar, dompetku ada di rumah.

Aku ga berpikir lama, aku ga punya pilihan lagi. Saat itu, aku ambil keputusan untuk JALAN KAKI KE RUMAHKU. Apa boleh buat ? Kalau aku keluar dari supermarket dengan motor, aku pasti ditagih untuk membayar 500 rupiah. Lebih baik motorku ditinggal & aku jalan ke rumah untuk ambil dompet supaya bisa belanja sekaligus bayar parkir.
Gpp lah, panas-panas jalan. Saat itu aku lagi semangat ! Lagipula, jarak ke rumahku ga sejauh dari rumah ke sekolahku.

Di tengah jalan, tiba-tiba Galih & Fazzax menyapaku. Mereka naek motor masing-masing, rumah mrk juga di daerha Condong Catur. Mereka heran,"Riz, perasaan kamu bawa motor. Kok jalan kaki?" (kurang lebih pertanyaan mereka seperti itu). "Aku cerita kenapa aku bisa jalan kaki. Jayus nih, cuma aku sendiri yang ketawa pas itu. Trus,,, mereka pulang deh. Aku melanjutkan perjalananku hingga akhirnya sampaiii rumah !

***

Sesampainya di rumah. Wew,,, aku capek. Aku pengen balik ke supermarket itu sore aja. Ibuku juga kuceritakan, malah beliau menyarankan,"Nanti dianter Pak Dar aja". Aku pertimbangkan, mungkin sore itu aku ke sana dianter sopirku.

Aku khawatir kalau motorku hilang, gmn ya ? Aku bayangin, ada orang yang menjebol kunci motorku, lalu membawa pergi. Jaman sekarang, maling kan pinter. Untuk keluar, bisa aja mereka ngakali dengan menunjukkan karcis parkir palsu. Pikiran positif menenangkanku," Percaya sama supermarket. InsyaAllah ga ada apa-apa. Kalau ada maling yang 'bodo', dia bisa ketahuan sama petugas parkir.

Sorenya, ketika aku akan berangkat, aku ga nemuin Pak Dar. Kebetulan, bapakku dateng. Aku ceritakan kecerobohanku. Yeahhh, alhamdulillah, beliau mau nganterin aku ! Selama di perlajanan, aku masih memikirkan nasib motorku (padahal belum apa-apa !) Aku masih agak khawatir. kali ini, aku dah bawa dompet, ga ingin mengulangi kesalahan yang sama sebelumnya.

Sampai di sana, aku lega. Motorku masih ada ! Alhamdulillah ! Masih ada ! Melihat motorku baik-baik saja, aku langsung masuk ke supermarket untuk beli barang-barang yang kuperlukan. Setelah itu, aku ke kasir untuk bayar barang-barang. Aku keluar dari supermarket dengan motorku. Tentu saja, bisa membayar ongkos parkir karena aku dah bawa dompet !

haha,, pengalaman unik.

2 komentar:

ronamentari mengatakan...

wakakka, kalo aku jd kamu, ak 'ngrayu' penjaga karcisnya biar gratis! hihiih.

Anonim mengatakan...

kamu tuh kok aneh2 wae tho riz...

hahaha nice experience !!

wkwkwkwk =))